Michael Platini Presiden UEFA mengusulkan agar Piala Dunia 2022 Qatar digelar pada bulan Desember saja. Ini untuk mengantisipasi cuaca ekstrim panas.
Sekitar bulan Juni-juli memang cuaca di negara-negara teluk biasanya panas terik. Untuk itu Platini berharap, waktu penyelenggaraannya digeser lagi hingga Desember 2022.
"Saya pikir, saya harap, Piala Dunia bisa digelar pada bulan Desember," kata Platini.
Menurut perkiraan pada antara Juni dan Juli, cuaca di Qatar bisa mencapai 55 derajat celcius.
Kalau pergeseran terjadi, maka jadwal pertandingan sepakbola liga-liga dunia akan berubah dan harus berakhir pada bualan November.
"Ketika Anda bisa merancang turnamen 10 tahun lebih awal, maka Anda seharusnya bisa menentukan jadwal terbaik sehingga orang-orang yang datang bisa lebih bahagia," kata Platini.
Platini mencontohkan PD Afrika Selatan 2010 lalu. Menurutnya, PD pertama yang digelar di benua Afrika itu tidak berlangsung meriah karena suhu setelah pertandingan yang bisa mencapai 0 derajat celcius.
"Di Afrika Selatan, tidak ada yang meriah sebab tidak ada kehidupan setelah pertandingan usai karena suhu yang mencapai 0 derajat celcius di malam hari," ujar mantan pemain timnas Prancis tersebut.
"Antara 20 November - 20 Desember, beberapa hari jelang Natal. Ini adalah jadwal yang bagus [untuk Piala Dunia Qatar 2022]," lanjutnya.
Platini menyadari bahwa tak mudah untuk merubah jadwal Piala Dunia. Pasalnya, perubahan akan mempengaruhi jadwal-jadwal liga domestik yang ada di berbagai negara dan liga internasional lainnya.
Untuk kendala ini, Platini juga punya argumen. "Anda bisa menyelesaikan liga pada pertengahan Juni," kata Platini. Lalu dilanjutkan lagi setelah Piala Dunia digelar.
0 comments:
Posting Komentar