Sabtu, 23 April 2011
Es Mencair di Kutub, Tinggi Air Laut Naik
Beruang kutub di atas bongkahan es yang mencair
Meleburnya gletser dan gunung es di kepulauan Artik, bagian utara Kanada, memiliki pengaruh terbesar pada kenaikan permukaan laut di Bumi. Demikian studi terbaru para peneliti di University of Michigan, Kamis 21 April 2011.
Dalam kurun waktu 2004 hingga 2009, kurang lebih 30.000 salju dan es yang menutupi pulau-pulau di Kanada utara meleleh menjadi 363 kilometer kubik air, setara tiga perempat isi Danau Erie, danau terbesar ke-13 di dunia.
Dalam studi yang dilakukan selama enam tahun itu, diketahui bahwa pada tiga tahun pertama, salju atau es yang meleleh sekitar 29 kilometer kubik per tahun secara rata-rata. Sedangkan tiga tahun berikutnya, jumlahnya meningkat hingga 92 kilometer kubik per tahun secara rata-rata.
Sepanjang enam tahun penuh, berdasarkan perhitungan peneliti, melelehnya salju dan es di Kutub Utara menambah tinggi air laut di permukaan Bumi sebesar 1 milimeter.
"Daerah ini (Artika atau Kutub Utara) adalah daerah yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya akan berkontribusi bagi kenaikan permukaan laut," kata Alex Gardner, kepala penelitian dari University of Michigan.
"Sekarang kita menyadari bahwa di luar Antartika atau Kutub Selatan dan Greenland ada wilayah yang juga memberikan kontribusi besar sepanjang tahun 2007 sampai 2009. Daerah ini sangat sensitif. Jika suhu terus meningkat, kita akan melihat bagian es yang besar akan meleleh," jelas dia.
Memang 99 persen wilayah es di Bumi ini berasal dari Antartika dan Greenland. Ukurannya yang besar membuat kedua wilayah tersebut cukup awet. Saat ini, masih tersisa setengah dari seluruh daratan yang dilapisi es sangat tebal.
vivanews
Labels:
berita internasional,
pengetahuan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar